Inilah sepuluh prinsip orang Jepang
1.Kerja Keras
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang
adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerjapegawai di Jepang adalah 2450
jam/tahun,.Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9
hari, Seorang pekerjaJepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang
biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang.Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh
dikatakan “agak memalukan” di Jepang,
. 2.Malu
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun
bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri denganmenusukkan pisau ke perut) menjadi
ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah danpertempuran
3.Hidup Hemat
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat
dalam keseharian. Sikap anti konsumerismeberlebihan ini nampak dalam berbagai
bidang kehidupan Supermarket di Jepang rata-ratatutup pada pukul 20:00.
Hachiko (Seekor anjing setia yang sangat terkenal di Jepang) |
4.Loyalitas
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah
perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. sangat jarang orang Jepang yang
berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua
perusahaan sampai pensiun.
5.Inovasi
Jepang bukan bangsa
penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuanorang dan
kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat.
6.Pantang Menyerah
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk
bangsa yang tahan banting dan pantangmenyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran
Tokugawa yang menutup semua akses ke luarnegeri, Jepang sangat tertinggal dalam
teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang,bangsa Jepang cepat
beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam jugatidak
membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara,
bijibesi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain
termasuk Indonesia .Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi,
maka 30% wilayah Jepang akangelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun
1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima danNagasaki , disusul dengan kalah
perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumibesar di Tokyo .
Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang
sudahberhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat
(shinkansen) . Mungkincukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang
usahanya hancur dan hampirtersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun
1945 masih mampu merangkak, mulai darinol untuk membangun industri sehingga
menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Moritajuga awalnya menjadi
tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yangmungil ke berbagai
negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang jugacukup
unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini
mulaidiformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan).
Kapan-kapan saya akankupas lebih jauh tentang ini
7.Budaya Baca
penerjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia
dalam beberapa minggu sejak buku asingnyaditerbitkan.
8.Kerjasama Kelompok
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi
kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik.Termasuk klaim hasil
pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut.Fenomena ini
tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga
sepertiitu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok.
Kerja dalamkelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada
anekdot bahwa “1 orangprofessor Jepang akan kalah dengan satu orang professor
Amerika, hanya 10 orang professorAmerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang
professor Jepang yang berkelompok” .Musyawarah mufakat atau sering disebut
dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok.Keputusan strategis harus
dibicarakan dalam “rin-gi”.
9.Mandiri
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk
mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempatmerasakan masuk TK (Yochien)
di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti,bento (bungkusan
makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minumanyang
menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa
perlengkapansendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri.
Lepas SMA dan masuk bangkukuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya
kepada orang tua. Teman-temen seangkatansaya dulu di Saitama University
mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dankehidupan sehari-hari.
Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yangitu nanti
mereka kembalikan di bulan berikutnya.
10.Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak
membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi danbudayanya. Budaya perempuan yang
sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidupsampai saat ini.Budaya
minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda
diJepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak
malah yangminta maaf duluan.Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari
berkata “tidak” untuk apabila mendapattawaran dari orang lain. Jadi kita harus
hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena“hai” belum tentu “ya” bagi
orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset pentingdi Jepang.
Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah,
tidakmenyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya.
Kabarnya tanahyang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang
signifikan, termasukbeberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih
bertahan di dunia pertanian. PertanianJepang merupakan salah satu yang
tertinggi di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar